Nurfadila, Iqbal Akli (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMALSUAN JENIS KELAMIN UNTUK PERKAWINAN. Other thesis, Universitas Abdurachman saleh situbondo.
Text (Pernyataan Orisinalitas)
Pernyataan orisinalitas.pdf Download (207kB) |
|
Text (Turnitin Jurnal)
74. Jurnal Iqbal terbaru.docx.pdf Download (463kB) |
|
Text (Jurnal)
74. Jurnal Iqbal terbaru.pdf Download (434kB) |
Abstract
ABSTRAK Saat ini perkawinan sesama jenis menjadi isu fenomena yang banyak dibicarakan oleh masyarakat. Penelitian ini membahas tentang pemalsuan jenis kelamin untuk perkawinan menurut syarat islam. Jenis penulisan ini menggunakan pendekatan normatif, yaitu hukum yang menggunkan pendekatan peraturan perundang-undang dan konseptual. Yang berpacu pada beberapa sumber primer dan skunder, dan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist-hadist. Pernikahan serupa sebelumnya dilangsungkan senyap oleh pelaku, tetapi upaya melegalkan perkawinan sesama jenis yang dilakukan dengan mengatakan hak memilih serta HAM yang semestinya dihormati. Konteks tersebut dapat menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Pernikahan sesama sejenis diharamkan karena melanggar kodrat dan bertolak belakang dengan ajaran islam. Sebab itu, perkawinan sesama jenis adalah melanggar hukum dan akibatnya negara tidak menjamin kesejahteraan mereka. Ada berbagai penafsiran serta pendapat mengenai hukuman bagi yang melakukan perkawinan sesama jenis, namun ketentuan lainnya ialah dibunuh, dihukum dan diberi pendidikan. Kata kunci : pemalsuan jenis kelamin untuk perkawinan, Hukum Islam ABSTRACT Today, same-sex marriage is a phenomenon that is being discussed a lot by society. This study deals with the falsification of gender for marriage under Islamic conditions. This type of writing uses a normative approach, that is, a law that uses a legislative and conceptual approach. Which relies on several primary and skunder sources, and is based on the Qur'an and Hadith-hadists. Similar marriages were previously silenced by the perpetrators, but attempts to legalize same-sex marriage were made by saying that the right to vote and human rights should be respected. Such a context can raise the pros and cons of society. Same-sex marriage is forbidden for violation of the law and rejection of the teachings of Islam. Therefore, same-sex marriages are against the law and consequently the state does not guarantee their well-being. There are different interpretations and opinions concerning the punishment of those who marry the same sex, but the other provisions are to be killed, to be punished, and to be educated. Keywords: fake gender for marriage, Islamic law
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Iqbal Akli Nurfadila |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 04:12 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 04:12 |
URI: | http://repository.unars.ac.id/id/eprint/2913 |
Actions (login required)
View Item |