Saadatul, Maufirah (2024) IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RTLH) TAHUN 2022 DI DESA CURAH JERU KECAMATAN PANJI KABUPATEN SITUBONDO. Other thesis, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.
Text
Feraorisinalitas.pdf Download (81kB) |
|
Text
Jurnal Saadatul.pdf Download (1MB) |
|
Text
Jurnal turnitin Saadatul M.pdf.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK v Saadatul Maufirah, NPM.201914069. “Implementasi Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahun 2022 di Desa Curah Jeru Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo ’’ Sebagai salah satu kebutuhan dasar selain sandang, pangan, pendidikan, dan kesehatan, rumah memiliki arti sangat penting. Kebutuhan pokok manusia berupa sandang dan pangan relatif mudah didapatkan dan terpenuhi,namun berbeda halnya dengan kebutuhan pokok berupa papan berupa rumah. Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni merupakan program yang diperuntukan kepada Rumah tangga miskin (RTM), yang merupakan salah satu kegiatan penanganan fakir miskin yang diselenggarakan Kementerian Sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal fakir miskin melalui perbaikan/rehabilitasi kondisi rumah tidak layak huni dengan prioritas atap, lantai, dan dinding serta fasilitas MCK. Kabupaten Situbondo termasuk kedalam kabupaten dengan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Timur. Rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi sasaran program birulah yang dibedah atau direnovasi menjadi rumah layak huni. Sejauh ini bantuan program Rumah Tidak Layak Huni untuk masyarakat miskin di Desa Curah Jeru, masih menyisakan berbagai permasalahan seperti adanya masyarakat miskin yang terlihat layak untuk mendapatkan bantuan namun tidak menerima bantuan, sehingga dalam hal tersebut terjadi ketidak tepat sasaran dan belum mampu menjangkau seluruh masyarakat miskin, hal ini mengakibatkan adanya kecemburuan sosial bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan di dapatkan melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil Penelitian menunjukkan implementasi Program Rehabilitasi RTLH (Rumah Tidak layak huni) ada beberapa syarat ataupun kriteria yang harus dilengkapi oleh masyarakat penerima bantuan program, yaitu : memiliki KTP atau identitas diri yang berlaku sudah terimplementasi dengan baik. Keluarga penerima bantuan masuk kategori miskin yang berlaku. mengenai status kepemilikan tanah sudah terlaksana dengan baik. Klasifikasi rumah penerima termasuk rumah tidak layak huni. Tepat sasaran terhadap penerima bantuan. Sanitasi MCK belum sepenuhnya terimplementasi. Penelitian sudah berjalan dengan baik dengan ketentuan kriteria penerima bantuan yang harus dipenuhi. Dengan pemenuhan kriteria penerima bantuan tersebut, pelaksanaan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni memiliki potensi untuk memberikan manfaat yang signifikan kepada keluarga miskin dan memberikan rumah yang layak huni. Kata Kunci: Implementasi,Kebijakan, Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ABSTRACT Saadatul Maufirah, NPM.201914069. "Implementation of Uninhabitable House Rehabilitation Program (RTLH) in Curah Jeru Village, Panji District Situbondo Regency'' As one of the basic needs apart from clothing, food, education and health, a house has a crucial meaning. Basic human needs such as clothing and food are relatively easy to be obtained and fulfilled, but this is different from a basic need like a house. The Uninhabitable House Rehabilitation Program is a program intended for poor households, which is one of the activities for handling the poor organized by the Ministry of Social Affairs aiming to improve the quality of houses for the poor through improving/rehabilitating the condition of uninhabitable houses with priority roof, floor and walls as well as toilet facilities. Situbondo is included in the districts with extreme poverty in East Java. Uninhabitable houses are the targets of the program which are repaired or renovated into habitable houses. So far, the aid from the uninhabitable houses program for the poor in Curah Jeru Village still leaves various problems such as the existence of poor people who appear to be worthy to receive the aid but they do not get it. Therefore, the target is not right and has not been able to reach all poor people. This causes social jealousy for people who do not receive this aid. In this research, the type of research is a qualitative approach which the data collection was obtained through interviews, documentation and observation. The research results show that there are several conditions or criteria that must be completed by people to receive the Uninhabitable House Rehabilitation Program, first is having a valid personal identity that has been implemented properly. Then, the recipient families are categorized as poor. Next, land ownership status has been implemented properly. After that, the classification of the house refers to houses that are uninhabitable. Finally, toilet sanitation has not been fully implemented. The research has been going well with the provisions on the criteria for aid recipients that must be met. By fulfilling the criteria for aid recipients, the implementation of Uninhabitable Houses Rehabilitation Program gives significant benefits to poor families and provides houses that are habitable. Keywords: Implementation, Policy, Rehabilitation Program for Uninhabitable Houses (RTLH)
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | Saadatul Maufirah |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 06:34 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 06:34 |
URI: | http://repository.unars.ac.id/id/eprint/1491 |
Actions (login required)
View Item |